Lahirnya generasi baru sebetulnya merupakan sebuah proses alamiah. Generasi milenium menjadi istimewa saat ini, bukan karena mereka dilahirkan di abad duapuluh satu melainkan mereka dilahirkan pada saat terjadi perubahan pola kehidupan manusia sebagai salah satu dampak dari perubahan teknologi.
Mengapa mereka berbeda?
Generasi milenium dilahirkan pada saat kehidupan manusia relative sudah lebih tenang, perjuangan fisik untuk memperoleh kehidupan sudah relatif berkurang. Sebagian besar generasi ini dilahirkan dari keluarga yang lebih berpendidikan, ekonomi keluarga sudah relatif lebih stabil.
Yang terpenting adalah teknologi sudah lebih maju sehingga berbagai layanan mulai dari pendidikan, perekonomian, termasuk juga kebutuhan mengembangkan hubungan sosial sudah dapat dipenuhi oleh teknologi.
Dari segi harga, teknologi sudah relative terjangkau sehingga teknologi dan utamanya Internet sudah masuk ke dalam rumah bahkan tempat yang paling pribadi seperti misalnya kamar tidur bahkan kamar mandi.
Apa dampaknya.
Generasi milenium yang hidup di era ini mempunyai kebiasaan dan kebutuhan hidup yang berbeda.
Mereka spontan, jujur menyatakan pendapatnya dan sebagai konsekuensinya merekapun mengharapkan hal yang sama dari orang-orang di sekitarnya, yaitu feedback dan respon segera dari orang-orang yang berinteraksi dengannya.
Dalam bekerja, mereka tidak begitu menuntut gaji besar tetapi kenyaman kerja yang diutamakan. Rekan-rekan kerja, lingkungan nyaman, dan bahkan atasan yang bersahabat. Mereka tidak begitu nyaman berada di lingkungan yang terlalu kaku, banyak pengawasan, dan kurang menghargai kreasi.
Mereka lebih senang bekerja di lingkungan kerja yang tidak terlalu besar. Misalnya pekerjaan dengan tim kecil dengan visi yang jelas akan lebih menantang bagi mereka.
Perubahan pola pikir dan perilaku ini tidak dapat dibiarkan saja oleh para generasi yang sudah lebih dulu ada, yaitu babby boomers. Perubahan ini perlu direspon dengan sebaik-baiknya. Pola hubungan orang tua anak perlu disesuaikan.
Orang tua tidak dapat mendidik dengan paksaan lagi. Guru tidak dapat mengajar dengan kedisiplinan yang kaku tanpa penjelasan mengapa hal tersebut dilakukan.
Perusahaan perlu lebih banyak menyesuaikan setting tempat kerja dan pola hubungan serta system tata kelola yang memberikan ruang bagi generasi milenium ini untuk lebiih banyak terlibat.
Perasaan terlibat di dalam merumuskan visi bersama akan lebih sesuai bagi generasi milenium dibandingkan dengan tata aturan yang sifatnya top down. Hubungan egaliter akan lebih memberikan ruang bagi generasi milenium untuk terlibat lebih banyak daripada hubungan yang formal.