Apakah kamu sering merasa perlu memuaskan dan memenuhi keinginan orang lain? Apakah kamu tak jarang mengorbankan keinginan pribadi demi mendapatkan persetujuan orang lain? Jika iya, kamu mungkin adalah seorang people pleaser. People pleaser merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada orang yang selalu berusaha melakukan segala yang diperlukan untuk membuat orang lain bahagia.
Tipe orang ini sangat peka terhadap perasaan orang lain dan sering dianggap sebagai individu yang mudah didekati, senang membantu, dan baik hati. Namun, people pleaser juga sering kesulitan untuk membela diri sendiri, yang dapat mengarah pada pola yang merugikan, seperti pengorbanan diri atau self-neglect. Jadi, pada people pleaser, meskipun niat membantu orang lain ini baik, sayangnya perilaku tersebut bisa berdampak negatif pada kesejahteraan diri sendiri.
Lantas, bagaimana caranya berhenti menjadi people pleaser dan mulai fokus pada diri sendiri? Inilah beberapa langkah yang bisa kamu terapkan.
Kenali Tanda-Tanda Menjadi “People Pleaser”
Langkah pertama untuk berhenti menjadi people pleaser adalah dengan mengenali tanda-tanda perilaku, seperti:
- Sulit untuk mengatakan “tidak” ketika dimintai tolong.
- Merasa cemas atau bersalah jika menolak permintaan orang lain.
- Mengabaikan kebutuhan dan keinginan pribadi untuk memuaskan orang lain.
- Memiliki rasa takut akan penolakan atau kritik.
- Merasa bahwa nilai diri tergantung pada persetujuan orang lain.
Pahami Akar Masalahnya
Untuk berhenti menjadi people pleaser, penting untuk memahami akar masalahnya. Perilaku ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari rendahnya self-esteem, insecurity, perfeksionisme yang berlebih, hingga pengalaman masa lalu seperti dorongan untuk selalu menyenangkan orang tua atau perlunya selalu mendapatkan persetujuan orang tua. Dengan memahami penyebabnya, kita bisa mengatasi permasalahan ini dengan lebih efektif.
Tingkatkan Kesadaran Diri
Meningkatkan kesadaran diri adalah langkah penting dalam mengubah perilaku people pleaser. Cobalah untuk selalu mengenali pada saat kamu merasa cenderung memuaskan orang lain. Selain itu, coba pertimbangkan apa yang kamu rasakan dan alami pada saat itu. Jika kamu menyadari bahwa hal memuaskan orang lain dan mengabaikan diri sendiri akan berdampak buruk untuk kesejahteraanmu, cobalah untuk menolak.
Berani Berkata “Tidak“
Kita tidak harus selalu mampu untuk memenuhi permintaan orang lain. Untuk itu, acap kali kita harus mengatakan “tidak”. Penting untuk memahami bahwa kita memiliki hak akan batasan-batasan dalam diri. Bila masih dirasa sulit, kamu dapat mencoba untuk berlatih secara mandiri untuk mengungkapkan penolakan dengan tegas dan sopan.
Prioritaskan Kebutuhan dan Keinginan Pribadi
Setelah kamu bisa menolak permintaan orang lain, mulailah memberikan perhatian lebih pada kebutuhan dan keinginanmu sendiri. Kamu dapat mempertimbangkan apa yang benar-benar penting bagi diri sendiri sebelum memikirkan permintaan orang lain. Memahami keinginan diri sendiri akan membuat kita lebih baik menjaga kesejahteraan diri.
Renungkan Dampak Positif
Setelah melakukan hal-hal yang sudah disebutkan tadi, coba pikirkan tentang dampak positif yang mungkin kamu alami ketika berhenti jadi people pleaser. Apakah kamu menjadi lebih percaya diri dan lebih bahagia karena fokus pada kesejahteraan pribadi? Jika kamu sudah merasakan dampaknya, maka ini akan mendorong kamu untuk semakin fokus pada pertumbuhan diri kamu.
Cari Dukungan
Berhenti menjadi people pleaser tidaklah mudah. Kamu mungkin akan merasakan ketidaknyamanan saat memulai untuk menolak orang lain. Untuk itu, kamu mungkin memerlukan dukungan dari orang-orang di sekitar. Coba bicarakan dengan teman, keluarga, atau bahkan profesional tentang perubahan yang ingin kamu lakukan supaya kamu bisa mendapatkan nasihat dan dukungan yang kamu inginkan.
Latih Untuk Lebih Peduli pada Diri Sendiri
Perubahan tentu memerlukan waktu dan usaha yang tak sedikit. Latihlah untuk terus meningkatkan aktivitas self-care, seperti meditasi, berolahraga, dan melakukan hal-hal yang kamu minati. Semakin kamu merawat diri sendiri, maka kamu akan semakin kuat dalam menghentikan perilaku people pleaser.
Menghentikan perilaku people pleaser memang bukan perubahan yang mudah, tetapi langkah-langkah kecil yang kita ambil untuk memperkuat diri sendiri akan membawa manfaat besar. Selama proses ini, penting untuk diingat bahwa menjadi lebih peduli pada diri sendiri dan memahami kebutuhan serta batasan yang kita miliki adalah tindakan yang sehat dan tepat. Ini adalah langkah menuju keseimbangan yang akan meningkatkan kualitas hidup kita, hubungan dengan orang lain, dan kesejahteraan pribadi.
Penulis : Shafa Salsabilla
Photo by Lalesh Aldarwish on Pexels