Ketika sedang berkumpul bersama teman, keluarga, atau bahkan ketika momen-momen tertentu, seperti ketika sedang patah hati, atau sedang pada fase membangun sebuah hubungan dengan pasangan, pernahkah anda memikirkan tentang apa itu cinta dan apa saja hal yang diperlukan untuk dapat membangun sebuah cinta yang kokoh dalam hubungan? Jika iya, maka ini merupakan artikel yang cocok untuk Anda!
Cinta ada teorinya? yapss benar, ternyata cinta itu ada teorinya loh!!
Topik tentang cinta seolah tidak akan pernah habis dibahas dari masa ke masa. Hal ini karena setiap individu pasti akan mengalami atau pernah merasakan cinta dalam hidupnya. Cinta sendiri banyak bentuknya dan kepada siapa cinta itu dituju, seperti cinta kepada orang tua, anak, hingga pada pasangan romantis seseorang. Mungkin banyak individu yang bertanya-tanya tentang percintaan baik pada diri sendiri, maupun bertanya pada orang lain, seperti “Apa yang dapat membuat hubungan saya langgeng dengan pasangan saya?” atau “Hmm, kira-kira hal apa yang diperlukan untuk dapat membangun sebuah hubungan yang memiliki cinta yang utuh di dalamnya?”. Teori dari Robert Sternberg tentang cinta ini mungkin dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang awam ingin diketahui orang, yakni teori yang bernama Triangular Theory of Love.
Menurut kamus psikologi American Psychological Association (APA), love atau cinta adalah emosi kompleks yang melibatkan perasaan kasih sayang dan kelembutan yang kuat untuk objek yang dicintai, sensasi menyenangkan dengan keberadaannya, pengabdian pada kesejahteraan pasangannya, dan sensitivitas terhadap reaksinya pada diri sendiri. Cinta sendiri banyak jenisnya. Salah satunya adalah Romantic Love. Romantic Love biasa disebut juga dengan cinta yang penuh gairah atau eros yang memiliki komponen seksualitas yang kuat dan sering mendominasi di awal hubungan cinta.
Romantic Love mencakup integrasi dari emosi yang kompleks, seperti ketakutan, kemarahan, hasrat seksual, kegembiraan, dan kecemburuan. Selain itu, terdapat juga Affectionate Love, yakni jenis cinta yang terjadi ketika individu memiliki keinginan untuk merasa dekat dengan orang lain dan memiliki kasih sayang yang mendalam serta perhatian kepada orang tersebut. Robert Sternberg juga mengajukan sebuah pemikirannya tersendiri tentang cinta dalam Triangular Theory of Love. Pada artikel kali ini, kita akan mendalami teori cinta milik Robert Sternberg, tetapi sebelum masuk ke pembahasan teorinya, siapa sih sebenarnya Robert Sternberg itu?
Robert Sternberg
Robert J. Sternberg adalah Profesor Psikologi di Sekolah Tinggi Ekologi Manusia di Universitas Cornell dan Profesor Emeritus Psikologi di Universitas Heidelberg di Jerman. Sternberg sempat menjadi presiden dan Profesor Psikologi dan Pendidikan di Universitas Wyoming. Sebelumnya, dia adalah Provost, Wakil Presiden Senior, Profesor Psikologi dan Pendidikan dan Direktur Yayasan Keluarga George Kaiser untuk Kepemimpinan Etis di Oklahoma State University.
Dia telah menerima sekitar dua lusin penghargaan nasional dan internasional, termasuk Hadiah Grawemeyer dalam Psikologi dan Penghargaan James McKeen Cattell dan William James dari APS, dan memiliki sekitar $20 juta dalam hibah penelitian dan kontrak.
The Triangular Theory of Love
The Triangular Theory of Love milik Robert ini memberikan statement bahwa passion (gairah), intimacy (keintiman), dan commitment (komitmen/keterikatan) merupakan tiga komponen utama dalam CINTA. Passion disini, menurut Robert, merupakan ketertarikan fisik dan seksual seseorang kepada individu lainnya. Contoh dari aspek ini adalah ketika kita menyukai seseorang karena karakteristik fisik tertentu yang dimiliki oleh orang itu, misalnya tinggi, bentuk rambut, wajah, dan lain sebagainya. Ketertarikan tersebut dapat menyebabkan individu ingin selalu dekat dan bersentuhan serta merasakan keinginan dan gairah seksual yang kuat terhadap pasangan.
Selanjutnya adalah intimacy. Intimacy disini merupakan perasaan hangat, kedekatan dengan pasangan, dan juga saling berbagi dalam suatu hubungan. Contoh dari aspek ini di antara lain adalah antar-pasangan dapat berbagi atau mengungkapkan isi perasaannya terhadap satu sama lain, saling memberikan dukungan emosional, memiliki kedekatan atau hubungan yang intim satu sama lain, dan lain sebagainya.
Komponen yang terakhir dari cinta berdasarkan teori Robert adalah….yapss commitment. Commitment merupakan sebuah penilaian kognitif kita terhadap hubungan dan niat kita untuk mempertahankan hubungan bahkan saat menghadapi masalah. Misalnya, ketika terdapat sebuah permasalahan dalam hubungan antar-pasangan, pasangan tersebut akan berjuang bersama untuk memperbaiki masalah tersebut dan memperkuat hubungan mereka karena mereka telah berkomitmen untuk membangun hubungan bersama sehingga memiliki orientasi untuk mempertahankan komitmennya tersebut.
Menurut Sternberg, ketika ketiga komponen cinta tersebut terdapat dalam sebuah hubungan, maka cinta itu dinamakan consummate love, yakni the fullest type of love. Jenis cinta ini sering dianggap sebagai bentuk cinta yang paling ideal dan lengkap karena menggabungkan kedekatan emosional, ketertarikan fisik, serta komitmen yang kuat antar-pasangan dalam sebuah hubungan.
Lebih lanjut, ditemukan beberapa hal yang terkait dengan The Triangular Theory of Love ini. Salah satunya adalah bahwa gairah atau passion cenderung cepat memuncak tetapi juga cenderung menurun dengan cepat juga dari waktu ke waktu. Akan tetapi, komitmen dalam hubungan jangka panjang itu justru cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Di sisi lain, keintiman meningkat dengan perlahan, tetapi kemudian sering menurun dari waktu ke waktu. Individu harus peka terhadap dinamika naik-turunnya dari aspek-aspek ini sehingga dapat mencari solusi untuk mempertahankan ketiga aspek ini untuk mampu menunjang hubungan agar terdapat cinta yang paling lengkap di dalam hubungan tersebut, yaitu consummate love.
Dalam rangka memperkuat cinta berdasarkan teori ini, anda dapat melakukan beberapa hal sebagai berikut:
Meningkatkan komponen intimacy
Hal ini dapat dilakukan dengan cara berikut, yaitu:
- Berkomunikasi secara efektif, yang berarti lakukanlah komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasangan Anda.
- Berbagi pikiran, perasaan, dan pengalaman dengan saling mendengarkan satu sama lain.
- Saling memberikan dukungan satu sama lain
Meningkatkan komponen passion
Caranya, cobalah untuk selalu mencari cara untuk mempertahankan gairah dalam hubungan anda, seperti membuat kejutan-kejutan romantis, kencan, atau liburan bersama untuk mempertahankan api asmara.
Meningkatkan commitment
Bangunlah kesepakatan bersama mengenai komitmen dan tujuan dalam hubungan Anda. Pastikan keduanya memiliki visi yang sama dan bersedia untuk berkomitmen satu sama lain. Building trust, berikan kepercayaan kepada pasangan Anda dan tetap setia pada janji-janji yang telah dibuat. Jujur dan konsisten pada setiap tindakan Anda dapat membantu memperkuat komitmen dalam hubungan.
Penulis : Muhammad Rafi Taqiyuddin
Photo by Vjapratama on Pexels