Pernahkah kalian merasa bahwa saat menggunakan media sosial, kalian menjadi sosok yang lain? Apakah kalian menjadi lebih bebas dalam mengutarakan sesuatu di media sosial dibanding di dunia nyata? Jika iya, kalian sedang merasakan online disinhibition effect.
Nah, apa sih online disinhibition effect itu?
Istilah online disinhibition effect pertama kali diperkenalkan oleh John Suler pada 2004. Ia mengungkapkan bahwa online disinhibition effect merupakan suatu kondisi akibat berkurangnya kekangan saat seseorang berada di media sosial. Orang-orang menjadi lebih terbuka, nyaman, dan bebas dalam mengekspresikan diri mereka. Oleh karena itu, saat bermedia sosial, orang dapat mengungkapkan dan melakukan hal-hal yang tidak dilakukan di dunia nyata.