Tim Hibah Kreativitas Mahasiswa Fakultas Psikologi melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus untuk mengupayakan peningkatan kesadaran mengenai sampah serta menambah pengetahuan secara komprehensif dan praktis mengenai sistem pengelolaan sampah yang baik guna mendorong perubahan perilaku dalam memilah dan mengelola sampah secara berkelanjutan. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menumbuhkan perilaku prososial terhadap kebersihan lingkungan melalui pengelolaan sampah berbasis komunitas. Untuk mewujudkan hal tersebut, tim berkolaborasi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang terletak di sasaran lokasi, yaitu Dusun Mejing Wetan, Ambarketawang, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Arsip:
SDG 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
Pernahkah anda merasa kesulitan berhenti scroll social media, meskipun awalnya berniat membuka social media hanya 5-10 menit saja?
Ternyata ini kerap terjadi, terutama ketika aktivitas scrolling ini dilakukan tanpa tujuan yang jelas. Fakta menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah pengguna media sosial aktif, dengan total mencapai 143 juta pengguna. Rata-rata, orang Indonesia menghabiskan sekitar 3 jam setiap hari untuk mengakses media sosial. Angka ini tentu sangat fantastis, bayangkan jika durasi tersebut dialihkan untuk kegiatan yang lebih produktif.
Perkembangan dalam sistem transaksi keuangan saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Jika sebelumnya masyarakat lebih banyak menggunakan uang tunai, kini metode pembayaran non-tunai mulai mengambil alih. Seiring pergeseran menuju ekonomi digital, penggunaan uang elektronik dan transaksi berbasis kartu semakin meningkat. Kemajuan teknologi yang cepat dan mudah diakses turut mendorong pertumbuhan e-commerce, yang memanfaatkannya untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Salah satu inovasi terbaru dalam layanan keuangan digital adalah paylater, sebuah metode pembayaran yang mirip dengan kartu kredit namun tidak memerlukan kartu fisik.
Akhir-akhir ini di jagat maya, istilah “brain rot” sering muncul sebagai perbincangan di media sosial. Istilah ini muncul pada platform media sosial populer seperti TikTok. Sebenarnya penggunaan istilah mulai dikenalkan oleh komunitas media sosial di kalangan generasi Z dan Alpha. Oxford menobatkan brain rot sebagai “word of the year” pada tahun 2024. Hal tersebut terjadi setelah Oxford menghimpun suara publik selama dua minggu dengan total partisipan sejumlah 37.000 orang. Tim bahasa Oxford menyusun daftar pendek yang berisi enam kata yang mencerminkan suasana dan tren percakapan selama tahun 2024. Kemudian, melakukan pemungutan suara dan penghitungan hingga memutuskan brain rot sebagai word of the year versi Oxford.