Mungkin kita tidak asing lagi dengan pepatah yang berbunyi “Cinta itu buta.” Tidak bisa dipungkiri, hal tersebut benar adanya dan dapat terjadi pada individu yang terlibat dalam suatu hubungan, utamanya mereka yang terjebak dalam toxic relationship. Istilah toxic relationship kian menjadi isu yang banyak diperbincangkan, terlebih di kalangan remaja. Menurut tahap perkembangan Erikson, masa remaja menuju dewasa adalah masa di mana individu akan berada pada tahap keintiman vs isolasi di mana mereka akan menjalin hubungan, baik dalam konteks hubungan pertemanan maupun dengan percintaan. Meski demikian, dalam prosesnya tak jarang remaja terjebak dalam hubungan yang salah, salah satunya ialah yang disebut dengan toxic relationship. Hal ini sebab proses pengendalian diri termasuk pengendalian emosi pada remaja belum optimal. Lalu, apa sebenarnya yang disebut dengan toxic relationship? Bagaimana suatu hubungan dapat dikatakan termasuk dalam toxic relationship dan apa dampak serta hal yang harus dilakukan ketika kita terjebak dalam toxic relationship?
Arsip: