Oleh Mistety Oktaviana dan Supra Wimbarti
Gangguan tingkah laku adalah salah satu gangguan yang sering dijumpai pada
pasien anak di Puskesmas. Diketahui berdasarkan data SIKM, pasien anak yang mengunjungi Puskesmas wilayah Sleman dan Yogyakarta dengan gangguan emosi dan perilaku sejumlah 46,37% dari 1902 pasien, semenjak 2011 hingga Maret 2013.
Guna memfasilitiasi adanya kebutuhan instrumen skrining untuk deteksi dini gangguan tingkah laku, dikembangkan SDQ yang merupakan kuisioner singkat mengenai atribut positif dan negatif anak dan remaja (usia 4-16 tahun) yang terdiri 25 aitem. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi SDQ-TR versi Inggris menjadi versi Indonesia, melakukan uji properti psikometri, dan uji kualitas skrining terhadap gangguan tingkah laku. Sampel terdiri dari 161 siswa Sekolah Dasar di wilayah Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta, laki-laki dan perempuan, berusia 7-13 tahun. Uji reliabilitas dengan teknik Alpha Cronbach menghasilkan α=0,773. Uji validitas konstruk menggunakan PAF menunjukkan SDQ-TR memiliki enam struktur faktor. Uji kualitas skrining menggunakan ROC menghasilkan cut-off≥5, nilai sensitivitas 0,67 dengan spesifisitas 0,68, sedangkan menggunakan LR menghasilkan LR(+)=2,09 dan LR(-)=0,49.