“Kayaknya aku gak layak deh!”
“Kok aku gak kayak yang lain ya?”
Hayo! Siapa yang sering kayak gitu? Nah, perilaku tersebut sering kita jumpai di berbagai kalangan seperti remaja sampai dewasa. Wajar jika kita mengalami kesulitan dan tidak melakukan apapun secara sempurna dalam kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan perilaku membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Hal ini disebut dengan insecure. Perasaan insecure adalah sebuah perasaan ragu, tidak percaya diri, dan cemas yang dapat mengganggu berbagai aspek kehidupan. Bagaimana tidak? Orang yang insecure akan membandingkan dirinya dengan pencapaian orang lain sehingga menganggap bahwa dirinya tidak layak dan tidak mampu.
Insecure sendiri disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti ragu pada diri sendiri sehingga dapat menurunkan harga diri. Tak hanya itu, insecure juga disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Selain itu, insecure berhubungan dengan self-esteem pada seorang inividu. Self-esteem merupakan perasaan subjektif tentang diri sendiri terhadap nilai-nilai yang ada pada dirinya. Self-esteem juga berkaitan dengan bagaimana cara kita dalam menghargai serta menyukai diri sendiri tanpa menghiraukan kondisi yang sedang dialami.
Riset menunjukkan bahwa 40% dari perasaan bahagia datang dari pengalaman-pengalaman yang kita alami. Namun, ketika pengalaman itu buruk, maka akan mengakibatkan perasaan-perasaan negatif yang menjadi salah satu penyebab insecure. Akibatnya, semakin seseorang merasa insecure maka semakin tinggi potensi dirinya merasakan stres, insecure juga berdampak pada kesehatan mental seseorang karena selalu merasa tidak cukup sehingga berpengaruh terhadap perasaan cemas dan cemburu. Selain itu, merasa insecure terhadap diri sendiri sepanjang waktu akan berdampak buruk pada setiap aspek kehidupan kita seperti kesehatan fisik dan kesejahteraan emosional sehingga mengganggu kinerja kita dalam aktivitas sehari-hari.
Sejatinya, sekecil apapun masalah yang kita hadapi adalah valid serta tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Oleh karena itu, banyak cara untuk mengatasi rasa insecure yang dialami oleh seseorang, diantaranya adalah:
Tumbuhkan self-awareness pada diri
Self-awareness menjadi sebuah hal yang bisa ditanamkan bahwa yang mengetahui kemampuan dan limitasi hanyalah diri sendiri. Dalam konsep Kawruh Jiwa dari Ki Ageng Suryamentaram, self-awareness bisa dikaitkan dengan konsep Kandha Takon Jawah Kawruh , yaitu konsep terkait pemahaman diri sendiri terhadap permasalahannya sehingga seseorang dapat menerima keadaan yang sedang dialaminya dengan sepenuh hati, dan akhirnya akan berpikir secara realistis.
Bangga terhadap kelebihan yang dimiliki
Fokus pada kelebihan diri sendiri menjadi sebuah kunci agar menimimalisir perilaku komparasi sosial. Dengan menyadari bahwa setiap individu memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing akan membantu kita untuk menjadi lebih percaya diri. Jika kita sadar akan kelebihan yang dimiliki, pastinya kita akan berusaha untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi yang kita miliki sehingga menjadi sebuah kebanggan bagi diri sendiri. Selain itu, dalam Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryamentaram ada konsep yang dinamakan keinginan (karep).
Singkatnya, semakin kita menuruti keinginan untuk mencapai sesuatu hal yang harus sama dengan orang lain, tetapi kita tidak bisa mencapainya. Maka hal tersebut akan membuat kita menjadi cemas karena tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Namun, jika kita berpikir secara realistis dan sesuai kondisi. Maka hal-hal yang bersifat koparasi sosial tidak akan membuat kita cemas.
Tingkatkan spiritualitas
Bersyukur atas segala yang diberikan oleh Tuhan kepada kita merupakan hal yang sangat penting dalam aspek kehidupan. Apapun yang terjadi, kita akan meyakini bahwa hal tersebut datang dari Tuhan dan pastinya memiliki makna tertentu yang perlu kita sadari dan gali. Oleh karena itu, muncullah perilaku intropeksi diri yang berfungsi untuk memperbaiki diri sendiri sehingga kita akan fokus untuk mengoptimalkan kualitas diri dan kapasitas yang dimiliki. Selain itu, ketika kita rajin beribadah maka secara tidak langsung kita akan mendapat dukungan sosial dari komunitas agama kita sendiri.
Minta bantuan profesional
Jika dirasa perasaan insecure sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, tidak ada salahnya untuk pergi ke psikolog atau psikiater. Stigma yang masih tabu di masyarakat terkait ahli psikologis bukanlah sebuah ukuran bahwa kita memiliki gangguan jiwa. Tetapi, hal ini menjadi pertanda bahwa kita sudah sadar akan kesehatan mental dan memilih untuk meminta bantuan ahli sehingga kita bisa diperlakukan secara tepat. Selain itu, diagnosis yang diberikan oleh tenaga ahli akan membantu kita dalam menyelesaikan masalah yang kita alami.
Itulah beberapa cara untuk mengatasi rasa insecure. Tidak menuntut kemungkinan bahwa masih banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi perasaan insecure. Oleh karena itu, manusia pastinya akan dihadapkan dengan ketidakyakinan, ketidaknyamanan, dan we have to deal with it dan make a boundary. Menjadi diri sendiri adalah sebuah hal yang istimewa karena setiap individu itu berbeda selagi tidak menyalahi aturan agama dan pemerintah.
Oleh karena itu, manusia pastinya akan dihadapkan dengan ketidakyakinan, ketidaknyamanan, dan we have to deal with it dan make a boundary. Menjadi diri sendiri adalah sebuah hal yang istimewa karena setiap individu itu berbeda selagi tidak menyalahi aturan agama dan pemerintah.
Penulis : Asep Amrillah
Photo by Pixabay on Pexels