No Screen Time Before Two: Aturan Screen Time pada Anak Usia Dini

Berbicara perkara screen time erat kaitannya dengan penggunaan gadget. Siapa sih yang bisa seharian tidak menggunakannya? Saat ini yang menjadi persoalan adalah gadget banyak digunakan bukan hanya oleh mereka yang sudah memahami konteks penggunaan, tetapi juga digunakan oleh mereka yang masih dalam kategori anak usia dini, yang lebih miris lagi bayi yang sudah bisa merespons gambar atau percakapan orang lain mulai diberikan gadget oleh orang tuanya dengan dalih untuk mengeksplorasi pengetahuan seperti mengajarkannya bernyanyi, menirukan suara hewan, dan lain sebagainya yang kesannya positif. Bahkan ada orang tua yang beralasan, “Biar anteng kalau ditinggal melakukan pekerjaan rumah”. Hal itu tentu membuat fungsi gadget dalam hal ini smartphone menjadi hero untuk orang tua agar anak tetap tenang dan orang tua bisa nyaman dalam mengerjakan pekerjaan lain.

Nah, selanjutnya akan dibahas nih konsekuensi screen time, tips bagaimana memberlakukan screen time pada anak, dan rekomendasi usia yang sebaiknya boleh memulai screen time.

Apa itu Screen Time? Dan Apa Kaitannya dengan Penggunaan Gadget?

Screen time adalah jumlah waktu yang dihabiskan dalam penggunaan perangkat elektronik berupa layar seperti gadget. Gadget merupakan istilah yang mengarah pada perangkat elektronik, memiliki berbagai fungsi yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan. Gadget menjadi salah satu lifestyle yang hampir semua orang menggunakannya. Keberadaan gadget bagi orang tua menjadi 2 mata pisau, di satu sisi dapat memberikan edukasi dan juga hiburan untuk anak namun di sisi lain gadget justru memberikan pengaruh negatif untuk anak bahkan berujung pada kecanduan jika digunakan dalam porsi durasi waktu yang berlebihan. 

Apa Dampak Pemberian Screen Time Terlalu Dini?

Pemberian screen time dengan menggunakan gadget kepada anak-anak di bawah usia dua tahun telah menjadi topik yang kontroversial dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun teknologi dapat memberikan akses ke berbagai informasi dan hiburan, penggunaannya yang berlebihan pada usia dini dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap perkembangan anak. Salah satu alasan utama mengapa anak-anak di bawah usia dua tahun sebaiknya tidak diperkenalkan dengan gadget adalah dampaknya terhadap perkembangan kognitif dan sosial. Pada usia dini, anak-anak sedang dalam tahap kritis pengembangan kemampuan bahasa, motorik, dan interaksi sosial. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengganggu proses ini karena mengurangi waktu yang dihabiskan untuk bermain fisik, berinteraksi dengan lingkungan sekitar, dan berkomunikasi dengan orang tua, teman sebaya di lingkungan ataupun pengasuh. 

Selain itu, paparan terhadap layar gadget dalam jumlah yang berlebihan juga telah dikaitkan dengan masalah kesehatan, seperti gangguan tidur dan gangguan perhatian pada anak-anak. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa paparan blue light dari layar gadget dapat mengganggu ritme tidur anak dan memengaruhi kualitas tidur mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, alangkah lebih baik jika waktu anak banyak dialokasikan untuk berinteraksi langsung, membaca buku, bermain fisik, dan kegiatan kreatif lainnya yang mendukung perkembangan anak secara utuh. 

Konsekuensi Screen Time pada Anak

 Melalui konten yang mereka lihat di layar, anak-anak dapat terpapar hal negatif seperti:

  • Konten atau iklan yang mengandung pornografi dan violence
  • Iklan yang ditunjukkan kepada anak-anak, seperti iklan makanan ringan tinggi gula, garam, dan lemak.
  • Stereotip negatif
  • Perilaku berisiko seperti aksi berbahaya atau tantangan
  • Perundungan atau predator siber

Selain itu, terlalu banyak screen time juga dapat menyebabkan efek seperti:

  • Gangguan tidur dan kualitas tidur yang buruk, padahal anak-anak masih banyak membutuhkan tidur untuk tumbuh kembangnya.
  • Masalah berat badan sebagai akibat kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan makan yang tidak sehat
  • Masalah perilaku dan suasana hati, termasuk kurang stabilnya emosi, rendahnya pengendalian diri, ketidakmampuan menyelesaikan tugas karena fokus menurun dan sulit untuk diarahkan.
  • Kurangnya waktu yang dihabiskan dengan teman dan keluarga
  • Kecanduan internet

Rekomendasi Usia dalam Menggunakan Screen Time

The American Academy Child Adolescent Psychiatry (AACAP) dan World Health Organizations (WHO) menyarankan rekomendasi waktu layar berdasarkan usia sebagai berikut:

  • Anak usia 0-24 bulan: batasi waktu layar hanya untuk panggilan video (misalnya, dengan anggota keluarga yang berada di luar kota) dengan orang dewasa yang hadir. 
  • Anak usia 2-3 tahun: batasi waktu layar hanya untuk menonton konten dengan kehadiran pengasuh dan tidak lebih dari 1 jam/hari, lebih sedikit waktu lebih baik.
  • Anak usia 4-5 tahun: batasi waktu layar non-edukatif menjadi 1 jam/ hari dengan program tertentu yang dipilih dengan baik oleh orang tua dan tetap dalam pendampingan sehingga tidak diperkenankan untuk mandiri mencari konten dengan bebas. 

Tips Memberikan Screen Time pada Anak

Berikut tips dan trik yang dapat dilakukan saat memberikan gadget pada anak

  • Meluangkan waktu untuk quality time dengan anak tanpa distraksi gadget dalam membangun ‘connection before correction’ ketika nantinya anak diarahkan dalam penggunaan gadget.
  • Hindari penggunaan gadget sebelum tidur karena screen time dengan gadget sebelum tidur menstimulus otak sehingga menunda rasa kantuk yang seharusnya dirasakan anak, selain itu screen time berlebih dapat mengganggu fungsi otak anak.
  • Hindari menggunakan ponsel atau perangkat gadget selama aktivitas keluarga, makan bersama dan saat bepergian (kecuali dalam rangka memotret momen) sehingga waktu bersama keluarga benar-benar dapat dinikmati untuk membangun bounding satu dengan lainnya.
  • Anak usia dini sebaiknya bisa diajak berdiskusi tentang konten apa yang ia sukai namun tetap baik untuk ditonton karena mengandung nilai yang positif. 
  • Hindari menggunakan gadget sebagai penggannti saat orang tua sibuk atau sebagai pengalih perhatian saat mereka rewel karena hal ini dapat menjadi pemicu mereka untuk tantrum saat menginginkan momen screen time.

Penulis : Aulia Aniz Syabily

Photo by Helena Lopes on Pexels

Leave A Comment

Your email address will not be published.

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.